Wednesday, July 27, 2011

KESEDIHAN (Sepucuk Surat Untuk Pagi)

Nikmatilah kesedihanmu, karena tidak ada sesuatu yang abadi. Kesedihan itu juga tak akan abadi.
Wahai pagi, hari ini aku terbangun lagi ketika “Sang Pemilik Hidup” menghidupkan aku dari “kematian semu” semalam . Malam yang penuh kegelisahan dan kesedihan karena hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Sesungguhnya tak akan pernah ada kegelisahan jika jiwaku dipenuhi dengan keikhlasan menerima. Tak akan ada kesedihan jika jiwaku dipenuhi rasa maaf. Bukankah kegelisahan dan kesedihan hanya akan menyiksa jiwa dan raga ??

Kesedihan dan kegelisahan adalah dua kata yang muncul ketika seseorang berhadapan dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan. Sesungguhnya tak akan pernah ada kesedihan jika jiwa dipenuhi dengan keikhlasan menerima apapun yang terjadi dalam hidup.
Ketika sedang bersedih pikiran kita selalu teringat sesuatu yang membuat kita sedih sehingga tidak mudah untuk melupakan semuanya. Bayangan itu akan semakin menganggu ketika kita sedang sendiri atau tidak ada aktivitas.

Wahai pagi, sesungguhnya hal terburuk dari kegelisahan adalah menghancurkan kemampuan konsentrasi pikiran. Ketika itu terjadi, seseorang tak akan mampu fokus pada apapun yang akan dilakukan. Namun ketika seseorang mampu meletakkan dirinya pada posisi menerima semua konsekuensi terburuk yang akan dialami, maka dia akan mampu mengidentifikasi masalah yang ada.

Wahai pagi, sesungguhnya tak akan pernah seseorang bersemangat dalam melakukan pekerjaan yang baik ketika dia sedang gelisah. Semangat dan kegelisahan akan meniadakan satu sama lain. Maka ketika dirimu merasa akan menghadapi kegelisahan pada hari ini maka segeralah kembalikan ingatan kepada kondisi terjelek dari kegelisahan yang pernah kau alami dahulu. Dengan membandingkan kondisi terdahulu dengan masa kini maka seseorang akan mampu berkata “Banyak hal lebih buruk yang telah kutemui, tapi aku mampu melewatinya dengan sukses”. Ketika telah kau sadari kemampuanmu untuk melewati kegelisahan di masa lalu maka engkau akan merasa hari ini akan lebih ringan bebannya.                   

Wahai pagi, sesungguhnya kegelisahan akan menganggu dengan membolak-balikkan berbagai kemungkinan dalam pikiranmu terutama ketika engkau sedang menganggur. Oleh karena itu, obat dari kondisi tersebut adalah menyibukkan diri dengan kerja-kerja serius. Maka sabarlah menghadapi hari-hari yang sulit, karena kesulitan ada akhirnya. Tidak ada kesabaran kecuali pada orang yang memiliki kemuliaan.


Nyaris perkara-perkara remeh menyeret orang yang sangat bijak sekalipun menjadi gila.

No comments: