MUNGKIN AKU MEMANG EGOIS..

Nada dering SMS dari HP ku membuyarkan keinginanku untuk tidur lagi setelah Sholat Subuh, ini Hari Minggu, aku ingin sedikit memanjakan diri dengan bangun sedikit siang karena di hari biasa hal itu tidak mungkin aku lakukan.                 

“Terbangun dari mimpi dengan perasaan senang, karena aku kuliah lagi bareng kamu” begitu bunyi (atau kata-kata ya…) SMS di HP ku. Aku terdiam.. satu detik.. dua detik… ehhh… lama ding.. he..he.. bukan hanya karena masih ngantuk hasil lembur semalam, tapi karena merasakan kekuatan yang dahsyat dari SMS itu. Perasaan rindu teramat sangat pada masa-masa kuliah jelas tersirat pada isi SMS itu. Aku tersenyum, tepatnya tertawa kecil… Ya aku juga sangat merindukan masa-masa itu, bisikku dalam hati. Masa-masa kuliah yang penuh cerita bahagia dan juga sedih. 

Sejurus aku bingung, membalas atau tidak SMS itu. Jika menjawab apa yang harus aku katakan ? Bukankah sudah seringkali aku mengecewakan dia ? Sudah seringkali janji bertemu tidak kutepati dengan alasan sejuta kesibukan ku ? (ehh.. bukan alasan… bener-bener sibuk ding..xii…xiii). Tapi jika tidak menjawab, apa yang akan dia pikirkan tentang aku ? Apakah dia akan berpikir aku sudah melupakan dia ? Atau berpikir aku tidak merindukan dia sebagaimana dia merindukan aku ? Aku gak akan pernah tahu apa yang dia pikirkan tentang aku, kecuali bila aku menanyakan padanya, karena dia sungguh sangat mengerti aku, memahami setiap prilaku ku, dia memaklumi aku lebih dari siapapun sehingga dia tidak akan mendesak aku untuk membalas smsnya… (hmmm.. you are the best.. aku belum mendapatkan penggantimu sampai sekarang) 

Kuingat-ingat selama ini.. jika melihat status YM ku online.. dia selalu menyapa sambil bertanya “kamu ga sibuk ?” seolah-olah ingin berkata “aku gak ingin mengganggumu, tapi apa kamu punya waktu untuk chat dengan aku ?” sungguh dia sangat memahamiku.. dia gak pernah ingin mengganggu aku, meski dia sangat ingin ngobrol denganku. Terkadang aku lupa menjawab sapaannya karena banyak hal yang kukerjakan hingga dia offline, kadang aku menjawab setiap obrolannya namun gak fokus dengan bahan yang kami obrolkan. Huuu.. sungguh-sungguh aku begitu jahat padanya, sungguh-sungguh egois padanya, dimana letak sayangku padanya ? 

Kuingat-ingat lagi.. selama ini dia teramat sangat jarang menceritakan keluh kesahnya dengan alasan “dia tidak ingin menyusahkan aku” … menyusahkan ?? bukannya selama ini aku yang selalu menyusahkan dia ? aku yang cengeng dan sedikit posesif (he..he.. ga ahhh…) selalu mencarinya untuk menyampaikan semua keluh kesahku, kesedihanku, keraguanku. Kuingat dia pernah menemaniku meski hanya lewat HP hingga jam 3 malam hanya untuk meyakinkanku bahwa keputusanku untuk menggapai mimpi yang lebih tinggi dalam karierku adalah sesuatu yang pantas aku lakukan.. aku akan mampu melakukan itu dan gak boleh menyerah.. sementara aku ?? rasanya belum pernah aku menyisakan banyak waktu untuk mendengarkan dia.. 

Aku diam.. kubaca ulang SMS itu.. kali ini aku benar-benar menangis.. ternyata aku sungguh sangat merindukan dia.. jarak yang jauh ternyata tak pernah menyurutkan perasaan sayangku padanya. Ya.. dia sungguh sangat berarti bagiku meski kami sudah lama gak bertemu.. Mungkin selain dari keluargaku, aku gak akan pernah menemukan kasih sayang yang tulus dari orang lain selain dia.. 

Tuhan.. aku memang egois.. seandainya kau memberi waktu dan kesempatan untuk bertemu dengan seseorang, aku ingin bisa bertemu dengannya.. menghabiskan waktu untuk bercerita, tertawa dan menangis bersamanya.. Aku Ingin Dia Tahu.. Betapa Berartinya Dia Bagiku meski Dia Teramat Jauh dari Aku…  Aku gak ingin berjanji lagi untuk bertemu dia, karena aku gak ingin membuat dia kecewa dengan semua itu.. Tapi aku sungguh berjanji dalam hati.. aku ingin meluangkan waktu lebih banyak untuk bisa menyapanya meski hanya lewat HP dan YM ku.. dan ketika waktu itu ada untuk kami.. aku ingin mengulas semua cerita masa lalu itu bersama-sama.. tertawa dan menangis bersama..  (MISS YOU…….)