Monday, October 17, 2011

SENJA BERSAMAMU

Kutapaki satu persatu anak tangga yang tak beraturan. Biasanya aku mengunjungimu karena aku tau aku harus melakukan itu atau karena aku sudah cukup lama tak mengunjungimu. Tapi kali ini.. aku tak tahu persis mengapa aku datang… Aku hanya ingin datang… Aku merasa perlu untuk datang.

Tempat yang indah, aku selalu berpikir begitu sejak dulu. Meski untuk mencapainya seringkali membuat napasku tersengal-sengal, tapi tempatmu selalu membuat aku melupakan kelelahanku. Begitu indah kan..? Dari tempatmu aku bisa menyaksikan kesibukan kota, rumahku, bahkan langit terlihat begitu dekat dari sini. Dulu ketika aku meyakini bahwa kau tinggal dilangit, aku sering berpikir mungkin aku bisa mengunjungimu sesekali, apalagi ketika aku begitu merindukanmu, yang kulakukan hanyalah memandang langit, aku berusaha keras untuk mencari dimana persisnya kau tinggal…
  Tapi langit itu terlalu luas, aku tak pernah bisa menentukan dengan pasti.

Kamboja itu terlihat subur, bahkan beberapa kuntum bunga mekar dengan indahnya. Beberapa kupu-kupu kecil berwarna putih dan kuning muda berterbangan disekitarnya. Mereka perlahan pergi ketika menyadari kedatanganku. Aku bahkan dulu pernah ingin seperti kupu-kupu karena dengan begitu aku selalu bisa menemanimu.. Aku merindukanmu.. itu yang menbuat aku ketempatmu… Aku ingin menyampaikan banyak hal kepadamu.. Aku tak tahu harus kemana menyampaikan seluruh kegelisahanku.. Aku tahu persis hanya kau yang akan bisa memahami aku.. Meski kebersamaan denganmu terlalu singkat untuk diceritakan, tapi semua kenangan itu begitu lekat..

Setelah sekian lama.. saat ini aku merasa benar-benar tak memahami apa yang sedang terjadi, sama seperti ketika kau pergi meninggalkan aku. Aku tak pernah bisa mengerti, mengapa ? Meski aku tak pernah marah atau bertanya, tetap saja kehilangan itu begitu menyiksaku.. Aku terkadang menghitung waktu sambil berharap bisa bertemu denganmu lagi… Kau mungkin tak pernah begitu lama bersamaku, tapi kau begitu berharga bagiku…

Waktu-waktu yang panjang untuk bisa mengertikan.. ? Sama ketika ini, aku merasa perlu waktu panjang untuk mengerti.. Aku tak tahu mengapa ? Aku selalu gelisah dan tak pernah bisa menerima… Aku merasa begitu lemah.. merasa salah…. bahkan tak pernah tahu apa yang harus kulakukan.

Kehilanganmu…. Mengantarkan aku pada waktu-waktu yang menyedihkan bahkan seringkali menyakitkan. Tapi aku kemudian sadar semua itu telah menbentuk aku seperti sekarang, dan aku begitu mensyukuri semua itu. Mungkin seharusnya saat ini aku berpikir begitu… bahwa semua kesedihan ini akan membuat aku menjadi lebih baik dari saat ini. Semua itu akan membuat aku lebih tegar dan bisa menjalani semua hal dengan bijak.. Aku seharusnya bisa belajar lebih banyak dari semua ini.. 

Ketika kau tak lagi bersamaku… ada waktu dimana aku merasa orang sekelilingku begitu jahat denganku.. mereka membuat aku menangis tanpa aku bisa membela diri.. mungkin jika kau ada, aku bisa mengadu dan berlindung denganmu.. Tapi kau tak ada, hingga yang kulakukan hanyalah menangis sampai aku bisa menerima semua perlakuan itu. Meski begitu.. aku bersyukur.. aku tak pernah membenci siapapun.. hingga saat inipun. Kusadari semua yang kualami dalam hidupku adalah bagian yang sudah dituliskan dan aku harus melewatinya. Mereka mungkin tak sadar telah melukai perasaanku atau membuatku bersedih. Biarlah… aku tak pernah ingin mengingatnya lagi.. aku tak ingin merusak diriku dengan semua kebencian, aku lebih suka menghidupkan diriku dengan harapan-harapan yang baik.. Aku lebih suka mencintai daripada membenci….

Saat ini mungkin terasa menyedihkan untukku.. tapi tak ada yang abadi didunia ini kan ?? Tak pernah ada kesedihan yang abadi, begitu pula kebahagiaan. Semua akan berputar seiring dengan waktu. Waktu yang mengajarkan aku menerima kepergianmu. Waktu yang mengajarkan aku untuk mengerti. Waktu yang mengajarkan aku untuk menerima.  

Begitu juga ketika ini.. aku hanya perlu waktu untuk bisa mengerti. Ini pasti bagian cerita yang harus kulewati. Dan aku tak ingin melewatinya dengan kebencian, dengan menyalahkan siapapun. Mereka hanya kebetulan menjadi bagian dari cerita ini. Aku ingin tetap tersenyum mengingat “potongan kenangan” itu seperti aku selalu tersenyum mengenang kebersamaan yang singkat bersamamu.

Warna keemasan perlahan menghiasi cakrawala, aku tahu ini saatnya untuk pergi. Aku berdiri dan menghapus airmataku.. ahhh… kau pasti tahu, aku bukanlah orang yang cengeng meski aku sering menangis. Aku cukup kuat dan semua itu karena kepergianmu. Kesedihan dan rasa sakit justru akan membuat aku lebih kuat dan airmata hanyalah caraku untuk membuang semua rasa sedih dan sakit itu..

Perlahan aku melangkah… menjauh.. tiba-tiba aku ingat.. aku lupa menyampaikan sesuatu, aku berbalik ingin mendekati tempatmu. Tapi kupu-kupu kecil itu telah menggantikan tempatku. Aku tak ingin mengusik mereka, biarlah kusampaikan dari jauh. Besok aku akan pergi.. mungkin akan lama untuk aku bisa mengunjungimu.. 

Aku menyayangimu.. dan tak pernah menyalahkanmu untuk semua kesedihan dan rasa sakit yang kualami. Itu bagian dari cerita hidupku dan kau hanya kebetulan menjadi bagian dari semua itu.

Semua itu telah mengajarkan aku untuk bisa melewati saat-saat ini.. saat-saat yang berat dalam hidupku.. Aku memang tak pernah bisa menanyakan apakah kau juga menyayangiku.. Tapi aku lebih suka berpikir begitu, karena itu membuat aku merasa lebih berarti.

Aku pasti akan merindukanmu.. tapi aku tahu.. aku tak perlu menjadi kupu-kupu untuk bisa selalu bersamamu.. bukankah kau selalu ada dihati dan pikiranku. Aku hanya perlu berdoa untuk kebahagiaanmu..

Aku bergegas pergi bersama senja yang semakin merah. Aku harus pergi besok… banyak hal yang harus aku lakukan dan aku tak ingin menyia-nyiakan semua hal baik dalam hidupku. Semoga waktu akan mengajarkan aku untuk lebih mengerti dan menerima.     

No comments: